44-FOTO BADEN POWELL
FOTO-FOTO
KENANGAN BADEN POWELL
Diterbitkan oleh
: Pengurus Kwartir Ranting Jatinegara – Jakarta Timur
(Kak Siswantoro,
S.Sos, M.M.)

1






2 3 4 5 6 7






8 9 10 11 12 13






14 15 16 17 18 19






20 21 22 23 24 25




26 27 28 29




30 31 32 33




34 35 36 37




38 39 40 41




42 43 44 45



46 47 48




49 50 51 52




53 54 55 56




57 58 59 60




61 62 63 64




65 66 67 68




69 70 71 72




73 74 75 76




77 78 79 80




81 82 83 84




85 86 87 88




89 90 91 92




93 94 95 96




97 98 99 100
BADEN POWELL
Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak
ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya,
pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia
dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan
bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada
1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya."
Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
Dia mengarang beberapa buku, di antaranya yakni jungle book, girl guides, scouiting for boys, aids to scouting, rovering to succes
Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
Dia mengarang beberapa buku, di antaranya yakni jungle book, girl guides, scouiting for boys, aids to scouting, rovering to succes
Karier Ketentaraan
Pada tahun 1876, Baden-Powell
bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang
ke India pada tahun 1897
untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan
mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an
di jajahan Natal Afrika
Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena
keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
·
impeesa :
serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga
saat malam.
·
kantankye :
orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.
·
m'hlalapanzi:
orang bertiarap yang siap menembak.
Kemahirannya mengagumkan dan dia
kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan
menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam
lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di
dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania
yang berbasis di Malta.
Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika,
dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun
kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to
Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau
ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku
ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya
usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan
sebelum Perang
Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan
pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda
dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi
pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia
terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi
8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan
dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan
sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell
sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya
diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak
antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan
kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk
berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari
anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat
kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika
melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat
sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika
Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur
Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Komentar
Posting Komentar