TEMBOK BESAR CHINA (The Great Wall)
The
Great Wall
Tembok
Besar China bukan hanya merupakan monumen warisan sejarah namun juga merupakan simbol
persatuan. Bangsa China menggunakan Tembok Besar ini sebagai alat untuk menunjukkan
kebanggaan, kecintaan, persaudaraan dan persatuan China. Tembok Besar China tidak
hanya menjadi warisan sejarah bagi bangsa China sendiri, namun juga menjadi salah
satu warisan dunia yang menunjukkan bagaimana peradaban tinggi China telah terbangun
dimasa ribuan tahun yang lalu. Tembok Besar China juga menjadi satu obyek wisata
utama di China. Promosi wisata China sering mengatakan bahwa jika bepergian ke China
belum puas rasanya jika belum berkunjung ke Tembok Besar China. Hal itu ditambah
lagi dengan propaganda bahwa para wisatawan dapat berkunjung kesebuah tempat dimana
tempat tersebut bahkan terlihat dari Bulan. Meskipun hal ini masih banyak perdebatan,
namun tentu saja menjadi sebuah daya tarik yang luar biasa untuk menunjukkan kebesaran
sejarah dinasti‐dinasti
yang mampu membangun sebuah tembok bersambung yang jika disetarakan dapat menghubungkan
kota New York dan Los Angeles di Amerika Serikat, atau jika batu bata yang digunakan
untuk menyusun tembok tersebut disusun berjajar dapat mengelilingi dunia. Sungguh
suatu hal yang menakjubkan.
Sebutan
Tembok Besar atau The Great Wall merujuk
kepada sebuah bangunan besar yang memiliki arti dan fungsi yang luar biasa. Dalam
konteks ini, Tembok Besar China dibangun begitu besar dan panjang untuk memberikan
perlindungan kepada bangsa China terutama para petani yang cinta damai terhadap
serangan bangsa Bar‐Bar
di sebelah utara China. Kebesaran Tembok Besar ini menggambarkan betapa pemerintahan
China dimasa lalu begitu memperhatikan kehidupan rakyatnya dengan membangun perlindungan
yang luar biasa demi keselamatan dan kesejahteraan rakyat.
Sebuah
tembok atau pagar, pada dasarnya memang berfungsi untuk mempertahankan diri dan
melindungi kehidupan yang ada didalamnya. Namun, pagar ini juga dapat berfungsi
untuk melakukan pengawasan terhadap “musuh”
yang ada diluar batas pagar ini. Oleh karena itu, menjadi wajar jika kemudian
muncul pemikiran bahwa pembangunan tembok
besar ini juga membawa dampak pada ancaman kepada bangsabangsa yang lain. Hal serupa
dapat kita bandingkan dengan pembangunan tembok pembatas yang dibangun oleh Israel
dengan tujuan menghalau penyusup atau para pengebom bunuh diri untuk masuk kewilayah
Israel dan membahayakan warga Israel. Namun, pembangunan tembok ini juga membawa
kesengsaraan kepada orang yang berada diluar tembok terutama terhadap akses ekonomi
dan energi serta memisahkan antar keluarga.
Pembangunan
tembok ini juga merupakan simbol ekspansi atau penguasaan geografis. Hal ini ditunjukkan
dengan pembangunan tembok yang justru jauh dari pusat pemerintahan dan juga jauh
dari areal pertanian. Oleh karena itu pemikiran yang kemudian muncul sebagai bentuk
kritis terhadap Tembok Besar adalah bahwa bangunan ini adalah merupakan Tembok Panjang
dengan arti, cerita besar yang mengiringinya yang membuatnya menjadi “Tembok Besar”
sebenarnya juga diiringi dengan implikasi politis dan negatif. Istilah Tembok Panjang
nampaknya lebi mewakili bentuknya secara fisik.
Tembok
Besar China sebenarnya tidak hanya dipahami sebagai bentuk pertahanan bangsa China
terhadap serangan musuh dari utara. Lebih dari itu, menggambarkan bagaimana bangsa
China berhubungan dengan dunia luar atau menjalankan hubungan internasional. Kita
tentu saja masih ingat bagaimana Inggris begitu frustasi ketika menemukan dirinya
berada pada hubungan yang tidak seimbang dengan defisit perdagangan dengan China.
Inggris begitu tergantung pada perdagangan teh dari China, disisi lain China sendiri
tidak begitu memperdulikan produk Barat yang ditawarkan. Sampai akhirnya Inggris
mencari celah dengan perdagangan Candu yang menghasilkan Perang Candu.
Tembok
Besar China merupakan simbol bagaimana China berhubungan dengan dunia luar. Membangun
pertahanan yang luar biasa dan sangat berhati‐hati terhadap efek dari hubungannya dengan dunia luar. Meskipun
reformasi ekonomi yang diusung oleh Deng Xiao Ping pada tahun 1978 membawa banyak
perubahan dalam hubungannya dengan dunia luar namun sebenarnya China tetap membangun
“tembok”‐nya
untuk melindungi diri dari pengaruh luar terutama pada permasalahan demokrasi dan
perlindungan terhadap eksistensi Partai Komunis. Sehingga dapat dikatakan bahwa
corak China yang Sosialis berpadu dengan Kapitalis disisi ekonomi dapat juga mengidentifikasi
dimana bangunan Tembok Besar ini berada diantara keduanya.
Dalam
berbagai kampanyenya, pemerintah China menggambarkan bahwa Tembok Besar ini merupakan
simbol dari perilaku China didunia internasional yang melambangkan niat persahabatan
dan tidak bersifat agresif. Hal itu didasarkan pada fungsi dari Tembok Besar sebagai
penyangga pertahanan, bukan untuk menyerang. Tembok ini juga terbuka bagi persaudaraan
dan perdamaian.
Bentuk
nyata dari pertahanan yang digambarkan dengan Tembok Besar China pada masa modern
saat ini adalah pertahanan dari pengaruh luar. Pengalaman menunjukkan bahwa Tembok
Besar China pernah “ditembus” oleh Jenghis Khan bersama dengan orang Mongolia dari
sebelah utara dan orang Manchu dari Timur Laut. Saat ini tantangan yang dihadapi
oleh Tembok Besar bukan ancaman fisik geografis namun lebih pada ancaman modern
seperti didunia maya. Masyarakat China merupakan salah satu dari pengguna internet
terbesar didunia dengan perkembangan yang luar biasa. Melalui jalur ini dimungkinkan
banyak konten‐konten
yang dianggap berbahaya bagi pemerintah China masuk.
Pemerintah
China modern kemudian membangun Tembok Besar Pertahanan di internet atau The Great Firelwall yang berfungsi untuk
memblokir situs‐situs
sensitif dari luar negeri seperti suat kabar
asing, organisasi kemerdekaan Taiwan atau pro‐Tibet, perkumpulan keagamaan, Playboy dan lain‐lain
yang selalu di‐update
setiap dua minggu sekali. Salah satu buktinya adalah pada tahun 2002 pemerintah
China memblokir Google sepenuhnya. Meskipun akhirnya dicabut, namun firewall ini masih tetap berdiri kokoh “melindungi”
China dari “ancaman berbahaya”.
Semua
sejarah tentang tembok besar dan panjang tersebut terangkum dalam buku “Tembok Besar
(The Great Wall) : China Melawan Dunia
100SM‐2000”,
yang merupakan buku yang luar biasa. Buku ini menyajikan sesuatu yang baru dan lain
daripada buku‐buku
yang bercerita tentang sejarah dan kebesaran China. Buku ini menyuguhkan aspek historis
dan analitis‐kritis
secara bersama‐sama.
Selain menggambarkan bagaimana kebesaran Tembok Besar China, penulis juga memberikan
analisa tentang arti dari tembok tersebut. Penulis juga menggambarkan satu argumen
dasar yang sangat penting yaitu tentang Tembok Besar sebagai sebuah simbol perlawanan
China terhadap dunia. Ternyata sejarah Tembok Besar China tidak berhenti ketika
para dinasti pembangunnya telah runtuh, namun lebh dari itu, sampai sekarang Tembok
Besar China masih berdiri dan berfungsi pertahanan dari dunia luar.
Sejarah
dan Rahasia Kekuatan Tembok Besar China
Tembok yang terbesar didunia ini merupakan salah satu keajaiban
dunia yang perna dibangun oleh manusia sekaligus merupakan bangunan terbesar
dalam sejarah peradaban dunia. Bagaimana tidak, tembok China panjangnya6.400
kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat)
dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongoldari
Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya
8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai
tersebut 11-12 m.
Gambar
1.1. The Great Wall
Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun
di zaman berbagai kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai
pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah,
tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama
kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan
pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.
Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti
dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di
zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil
pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang
bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk
pasukan berkuda Tiongkok.
Gambar
1.2. Musim panas di The Great Wall
Sejarah pembangunan Tembok Besar Tiongkok dapat dilacak sampai
abad ke-9 sebelum Masehi. Pada waktu itu, pemerintahan di bagian tengah
Tiongkok menyambung benteng dan menara api yang merupakan pos penjagaan tentara
di perbatasan menjadi satu tembok panjang dalam rangka menangkis serangan
etnis-etnis dari bagian utara Tiongkok. Sampai pada Masa Chunqiu dan
Negara-negara Berperang, pertempuran berkecamuk di antara negara-negara kepangeranan
yang saling berkonfrontasi.
Negara-negara itu demi pertahanannya sendiri berturut-turut
membangun tembok besar di atas bukit dan gunung yang terletak di daerah
perbatasan. Pada tahun 221 sebelum Masehi, Kaisar Qin shi huang menyatukan
Tiongkok. Setelah itu, Kaisar Qin shi huang memerintahkan agar tembok-tembok
yang dibangun oleh berbagai negara kepangeranan itu disambung menjadi satu
tembok besar sebagai kubu pertahanan untuk menangkis serangan pasukan kavaleri
etnis nomadik di padang rumput Monggolia bagian utara Tiongkok.
Gambar
1.3. Peta The Great Wall
Tembok Besar pada waktu itu panjangnya mencapai 5000 kilometer
lebih. Tembok Besar pada Dinasi Han setelah runtuhnya Dinasti Qin diperpanjang
sampai 10 ribu kilometer lebih. Dalam sejarah selama 2000 tahun yang lalu,
penguasa di berbagai zaman tak pernah berhenti membangun Tembok Besar sehingga
panjang totalnya mencapai 50 ribu kilometer, yang cukup untuk mengitari bumi
satu kali lebih. Tembok Besar yang kita sebut sekarang kebanyakan adalah tembok
besar yang dibangun pada Dinasti Ming yang berkuasa antara tahun 1368 dan 1644.
Ujung baratnya berpangkal dari Benteng Jiayu di Provinsi Gansu Tiongkok Barat
dan ujung timurnya terletak di pinggir Sungai Yalu Provinsi Liaoning Tiongkok
Timur Laut setelah melewati 9 provinsi, kota dan daerah otonom sepanjang 7300 kilometer,
atau sama dengan 14 ribu li Tiongkok. Dengan demikian, Tembok Besar itu disebut
sebagai "tembok panjang 10 ribu li" di Tiongkok.
Gambar
1.4. Benteng Pertahanan The Great Wall
Sebagai kubu pertahanan, Tembok Besar dibangun dengan mengikuti
jalannya puncak pegunungan. Topografi yang dilewatinya sangat rumit, antara
lain, gurung pasir, padang rumput dan rawa. Untuk menyesuaikan diri dengan
berbagai topografi, pelaksana pembangunan Tembok Besar menerapkan struktur yang
luar biasa dan berbeda-beda. Kesemua ini menunjukkan kecerdasan nenek moyang
bangsa Tionghoa. Tembok Besar yang berliku-liku mamanjang menyusuri
puncak pegunungan hampir mustahil ditaklukkan oleh musuh pada zaman kuno karena
gunung dan lereng yang menjadi dasar tembok itu terlalu terjal untuk didaki.
Tembok Besar dibangun dengan batu besar disisipi dengan tanah dan
batu pecahan. Tingginya kira-kira 10 meter dan lebarnya kira-kira 5
meter, cukup untuk 4 ekor kuda berjalan berdampingan. Dengan demikian,
sangat mudah untuk manuver tentara dan pengangkutan bahan pangan dan senjata.
Di sisi dalam tembok dibangun pintu dan tangga untuk naik turun. Tembok Besar
disambung dengan benteng atau menara api setiap sektor, di mana tersimpan
senjata dan bahan pangan. Benteng dan menara api itu digunakan sebagai tempat
istirahat bagi prajurit pada waktu damai dan sekaligus merupakan kubu
pertahanan untuk menangkis serangan musuh pada waktu berperang. Selain itu,
begitu diketahui terjadinya agresi musuh, di menara api itu akan dinyalakan api
pada waktu malam dan asap pada siang hari sehingga kabar tentang serangan musuh
dapat tersebar ke seluruh negeri dalam waktu dekat.
Di sektor penting Tembok Besar, misalnya lintasan strategis, celah
gunung dan perbatasan gunung dengan laut biasanya dibangun loteng gerbang
besar. Loteng-loteng gerbang itu tidak hanya kelihatan megah, tapi juga
mencerminkan seni arsitektur cemerlang zaman kuno Tiongkok. Sekarang sebagian
loteng gerbang itu telah berubah menjadi obyek wisata, misalnya Loteng Gerbang
Shanhaiguan di ujung timur Tembok Besar yang dijuluki sebagai loteng gerbang
nomor satu Tiongkok dan Loteng Gerbang Juyongguan sektor Badaling Tembok Besar
di sekitar Beijing.
Fungsi Tembok Besar sebagai kubu pertahanan militer sekarang sudah
tidak ada lagi, namun keindahan arsitekturnya tetap sangat mengagumkan.
Keindahan Tembok Besar tercermin pada kemegahan, kekuatan dan kebesarannya.
Melepas pandang dari tempat jauh ke Tembok Besar, tembok besar tinggi yang
memanjang selama ribuan kilometer itu tampak serupa naga mahabesar yang
menggeliang-geliut menyusuri pegunungan; jika dilihat dari jarak dekat, maka
tembok itu penuh dengan daya tarik seni dengan arsitekturnya yang aneka ragam.
Tembok Besar adalah hasil jerih payah yang dibasahi keringat dan darah serta
diresapi kecerdasan rakyat Tiongkok pada zaman kuno. Betapa beratnya proyek
pembangunan Tembok Besar pada zaman kuno yang masih rendah tenaga produktif
memang sulit dibayangkan. Keistimewaan tembok besar china..
Satu-satunya benda buatan manusia yang dapat dilihat dari
permukaan Bulan adalah Tembok Besar Cina. Tembok utamanya berdiri sepanjang
3.400 Km, atau hampir tiga kali panjang negara Inggris. Tembok utama
diselesaikan di masa pemerintahan Kaisar Shi Huang Ti (221 – 210 sM) , yang
kemudian diperpanjang hingga 2.800 Km oleh dinasti-dinasti berikutnya.
Ketinggian tembok bervariasi antara 4,5 hingga 12 meter, sedangkan ketebalannya
mencapai 9,75 meter. Tembok ini merentang dari Shanhaikuan di Teluk Bohai,
hingga ke Yumenguan, dan Yang Guan. Beberapa bagian tembok sepanjang 60 Km
telah dihancurkan untuk pembangunan bendungan.
Di bulan Maret 1985, sebuah laporan dari tim penyelidik Pemerintah
China berdasarkan penelitian selama 5 tahun berhasil membuktikan bahwa panjang
total Tembok Besar China mencapai 9.975 Km. Beberapa kalangan masih meragukan
laporan ini. Berlawanan dengan kepercayaan umum Tembok Besar China bukan
diciptakan untuk membendung serangan penyamun yang tinggal di sekitar wilayah
itu. Para penyamun sebenarnya dapat dengan mudah melewati tembok itu dengan
menggunakan tangga, tetapi saat akan membawa barang rampasan, mereka akan
kesulitan membawa ternak ataupun barang-barang besar lainnya melewati tembok.
Dan itulah fungsi tembok besar China sebenarnya.
Rahasia Kekuatan Tembok Cina
Rahasia dari kekuatan dan umur panjang Tembok China terletak pada
ketan yang digunakan sebagai perekat campuran semen, menurut penemuan sejumlah
ilmuwan China. Dr. Zhang Bingjian (pakar kimia dari Universitas
Zhejiang, kota Hangzhou, China Timur, dalam jurnal American Chemical Society)
mengatakan penggunaan ketan merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada
jaman tersebut. Para pekerja membangun Tembok Besar pada jaman Dinasti Ming,
sekitar 600 tahun silam dengan mencampurkan tepung ketan dengan kapur, sebagai
bahan standarcampuran perekat.
Gambar
1.5. Rahasia kekuatan Benteng
Pertahanan The Great Wall
Campuran ketan mengikat batu bata begitu erat banyak
rumput liar tidak bisa tumbuh. Namun, penolakan luas terjadi di selatan China
terhadap pembangunan Tembok tersebut karena kaisar Ming meminta panen ketan di
selatan untuk makanan pekerja dan sebagai campuran semen. Campuran perekat semen
kuno tersebut, terdiri dari semacam campuran khusus organik dan anorganik. Komponen
organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam
campuran semen. Komponen anorganiknya adalah kalsium karbonat dan komponen
organiknya adalah amilopektin yang berasal dari ketan. Amilopektin membantu
menciptakan mikrostruktur padat, menjadikan Tembok Besar lebih stabil serta
memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar. Penggunaan ketan, bahan makanan
pokok Asia Timur, merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada saat itu,
yang membantu berbagai pusara, pagoda dan tembok pada jaman Dinasti Ming dari
hantaman cuaca, gempa bumi serta bencana alam lainnya.
Komentar
Posting Komentar